Kepala Satuan Tugas Terapi dan Rehabilitasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Fauzi Mashur mengatakan penanganan pengguna narkoba di Jakarta masih menghadapi sejumlah kendala, yakni belum adanya tempat rehabilitasi dan minimnya sumber daya manusia (SDM).
"SDM belum siap, banyak dokter yang tidak mau berurusan dengan narkoba (pengguna). Katanya karena rumit, terus nanti mereka (pengguna) bisa kambuh lagi,” kata Fauzi Mashur usai paparan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkoba Provinsi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 22 Januari 2010.
Melalui perhitungan dengan rumus tertentu, Fauzi mengungkapkan bahwa estimasi kerawanan pengguna sebanyak di Jakarta dewasa ini mencapai 270 ribu orang.
Dia menambahkan sebagian besar pengguna narkoba yang terdeteksi berasal dari kalangan keluarga miskin.
Nah, menghadapi persoalan pengguna narkoba yang umumnya dari kalangan keluarga miskin, dalam upaya merehabilitasi mereka, Pemprov DKI akan memberikan program secara cuma-cuma. Sebab pemerintah telah menganggarkan biaya kepada setiap pengguna sebesar Rp 3 juta dalam satu bulan.
Kemudian ada temuan menarik dan harus menjadi perhatian serius lagi, yakni peredaran dan penggunaan narkoba di Jakarta ini terkait erat dengan faktor ekonomi.
Itulah sebabnya, selama menjalani rehabilitasi di rumah sakit, selain diberi terapi, mereka juga akan dilatih keterampilan bekerja. Sehingga setelah ke luar dari rumah sakit, mereka siap membaur ke dalam dunia kerja.
"Tahun 2010 kami akan membuka bengkel-bengkel tenaga kerja, kerjasama dengan dinas tenaga kerja," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar