Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Pol Susno Duadji menegaskan terdapat uang Bank Centuty yang mengalir kepada seseorang pemilik bengkel yang bernama Amirudin.
"Duit Rp 24 miliar itu masuk ke rekening Amirudin berasal dari Bank Century, dan duit itu diganti," kata Susno di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 3 Pebruari 2010.
Susno pun tidak sependapat dengan Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Komjen Ito Sumardi yang mengatakan uang yang masuk ke pemilik bengkel atas nama Amirudin bukan uang bailout Bank Century.
"Silahkan. Itu jelas duit Bank Century. Setelah Century pergi kan diganti. Diganti pakai apa, jawab Anas [Urbaningrum] bailout," kata dia. "Mau dikatakan duit Bank Century atau tidak, tergantung kita persepsikan."
Susno juga tidak mempermasalahkan masuknya dana itu sebelum atau sesudah bail out terjadi. Menurut dia, tetap saja uang itu milik Bank Century. "Mau masuk sebelum atau sesudah yang jelas diganti duit bailout. Ga usah dipermasalahkan," tegas dia.
Menurut Susno, dana yang mengalir ke rekening Amirudin itu mencurigakan karena jumlahnya besar. Dia menduga aliran dana itu ada keterkaitan dengan pemilik Bank Century, Robert Tantular. Dia mengatakan telah memblokir rekening tersebut. Namun, "Belum sempat saya tindak lanjuti keduluan saya berhenti," kata dia.
"Apa itu permainan Robert Tantular untuk menggrogoti di dalam Centuy yang nantinya akan diganti bailout atau tidak, kita tidak tau. Itu yang harus ditindaklanjuti Kaba [Kabareskrim] sekarang."
Terkait dengan Budi Sampoerna, Susno menyatakan dirinya tidak curiga. Karena, kata dia, Boedi memang orang kaya yang memiliki uang. "Yang dicurigai bukan orang-orang seperti itu. Yang perlu dicurigai seperti yang namanya Sentun punya duit Rp. 15 miliar. Dari mana duit itu," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar