Massa pendukung penuntasan skandal Bank Century terus berdatangan. Sekitar seribu orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Kabah, Pro-Demokrasi, Front Umat Islam Bersatu, berkumpul di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono, mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati untuk bertanggung jawab di depan umum atas skandal Bank Century yang dinilai merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun.
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Komite Aksi Pemuda Antikorupsi (Kapak), Aliansi Masyarakat Bersatu, dan Pemuda Tani Indonesia, berunjuk rasa dengan membawa tiga tiang gantungan dan kerangkeng berisi tiga tahanan bertopeng Yudhoyono, Boediono, dan Sri.
"Kami akan siapkan tiang gantungan untuk Yudhoyono, Boediono, dan Sri Mulyani," kata juru bicara Kapak, Ahmad Laode Kamaluddin dalam orasi di hadapan para demonstran, Selasa, 2 Maret 2010.
Kamal yang pernah menuai kontroversi ketika meneriaki Boediono dengan sebutan 'maling', Januari lalu ini menilai pengadilan yang ada tidak dapat menyentuh dan mengadili elit-elit politik dan tokoh bangsa Indonesia yang korup. Menurut Kamal, perlu ada pengadilan rakyat.
Tiang gantung tersebut, lanjut Kamal, merupakan wujud pengadilan rakyat. "Hari ini kami akan mengajarkan kepada elit politik Indonesia bahwa yang namanya maling, harus digantung di sini," kata dia sambil menunjuk tiang gantungan.
Pernyataan Kamal langsung disambut teriakan persetujuan pengunjuk rasa. Mereka melanjutkan meminta penyelesaian kasus Bank Century dan meminta tokoh bangsa yang terlibat untuk ditindak.
Sementara itu, arus lalu lintas di depan gedung DPR agak tersendat karena pengendara mengemudikan kendaraan dengan lambat untuk memerhatikan unjuk rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar