Wakil Presiden Boediono mengklaim belum ada kerugian negara dari penyelamatan Bank Century melalui pemberian dana talangan (bail out). Seandainya ada kerugian negara dari kebijakan pemberian dana talangan, Boediono menganggap itu lebih kecil dibanding Bank Century ditutup.
Pernyataan ini disampaikan Boediono dalam pidato di Istana Wapres, 5 Maret 2009. Pidato ini merupakan tanggapan atas hasil sidang Paripurna DPR yang menyatakan ada penyimpangan dalam kebijakan penyelamatan Bank Century.
"Seandainya pun kelak kerugian itu terjadi, saya yakin biayanya akan lebih kecil ketimbang kerugian nyata yang pasti terjadi bila Bank Century ditutup pada waktu itu, dalam bentuk pembayaran jaminan simpanan," kata Boediono.
Menurut Boediono yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia, kerugian akan ada dan lebih membahayakan jika Bank Century ditutup. "Rusaknya sistem keuangan dan perbankan kita karena terseret krisis global," ucap ekonom asal Universitas Gajah Mada ini.
Jika sistem perbankan Indonesia rusak, Boediono melanjutkan, akibatnya akan ditanggung langsung oleh rakyat Indonesia. "Dampaknya akan memukul seluruh rakyat. Baik yang memiliki dana di bank maupun yang tidak," tutur dia.
Boediono kemudian juga mengingatkan akan kondisi krisis yang terjadi di tahun 1998 yang parah dan mengguncang ekonomi Indonesia. "Kita tentu belum lupa bagaimana krisis keuangan pada 1998 lalu sedemikian parahnya mengguncang ekonomi kita. Bahkan mengguncangkan sendi-sendi sosial politik negara kita," kata Boediono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar