Advertisement

Page Ranking Tool

Rabu, 18 Agustus 2010

Ruhut Sitompul: Ini Murni Ide Saya, Bukan SBY

VIVAnews - Ketua Divisi Bidang Hubungan Masyarakat Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, akhirnya siang ini muncul di Gedung DPR setelah seharian menuai kritik akibat usulnya memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode melalui amandemen konstitusi.

"Ini bukan ide SBY, ini murni ide Ruhut Poltak Sitompul," tandas Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 18 Agustus 2010.

Ia menekankan, Presiden SBY tidak pernah mau intervensi atas persoalan semacam ini. Namun, sebagai kader Demokrat dan anggota DPR, Ruhut menegaskan dirinya berhak melontarkan pendapat pribadi.

Pandangan pribadi itu berakar dari penglihatannya bahwa sampai saat ini belum ada tokoh sekaliber SBY yang mampu memimpin negeri ini. Ia pun tidak sungkan menyampaikan pendapat tersebut langsung kepada SBY dalam forum pertemuan tokoh-tokoh Partai Demokrat di Cikeas sekitar lima bulan lalu.

"Pak SBY kemudian mengatakan bahwa ia yakin 4,5 tahun ke depan akan ada pemimpin yang bisa menjadi calon presiden, bahkan mungkin lebih baik dari dirinya dalam bekerja untuk rakyat," tutur Ruhut.
Ia menambahkan, Presiden SBY juga mengingatkan kepada dirinya bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi vox dei). Meski SBY berkeyakinan memiliki pengganti sepadan yang pantas meneruskan tongkat kepemimpinan negeri ini, Ruhut bersikukuh bahwa SBY tetap yang terbaik dan belum tertandingi.
"SBY itu santun dan rendah hati. Saya hormati bila ada yang tidak sependapat dengan saya. Tapi saya yakin lebih banyak yang sependapat dengan saya," ujar anggota Komisi III Bidang Hukum DPR itu.

Sebagai orang hukum, Ruhut melihat celah hukum untuk terus mempertahankan kepemimpinan Presiden SBY melalui amandemen konstitusi. Ruhut meminta maaf kepada berbagai pihak yang merasa resah dengan lontaran pernyatannya. Ia menegaskan, dirinya tidak berkeinginan sedikit pun memperkeruh suasana. "Ini sekedar pendapat pribadi. Tapi bukan saya saja yang memiliki pendapat seperti ini."
Ia mengungkapkan, Presiden SBY pernah mengatakan kepada dirinya bahwa sebelum ini ada tokoh bangsa yang meminta untuk memperpanjang periode kepemimpinannya.

"Pak SBY saat itu menjawab, sudahlah, kita kan sudah sepakat dalam UUD dan reformasi untuk membatasi masa jabatan presiden dua periode," kata Ruhut menirukan ucapan Presiden SBY. Apakah SBY menolak atau menerima usul itu? "Pak SBY itu mengalir saja, membiarkan perjalanan sejarah yang menentukan," tutup Ruhut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar