Advertisement

Page Ranking Tool

Jumat, 22 Januari 2010

Calon Ketua Umum: Ada Empat Kekurangan NU

Tahun ini, Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar acara akbar Muktamar sekaligus mengganti Ketua Umum Hasyim Muzadi. Salah satu kandidat ketua umum adalah Masdar Farid Mas'udi yang saat ini masih menjadi salah satu Ketua PBNU.

"Iya saya maju," kata Masdar Farid Mas'udi usai diskusi publik di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Jumat 22 Januari 2010.

Masdar pun menyampaikan empat kekurangan NU selama kepemimpinan Hasyim Muzadi. Pertama, kedekatan NU dengan politik.

"NU terlalu menginstrumentasikan dengan politik. Mungkin karena terbawa oleh reformasi. Tapi saya melihat sekarang ada kesadaran dari masyarakat NU," kata Masdar Farid.

Persoalan kedua adalah kedekatan NU dengan umat saat dinilai menjadi renggang. Menurut dia, terlihat ada gap atau jarak antara NU kultural dengan struktural. "Ini terlihat melebar," ujar dia.

Kekurangan ketiga yakni, munculnya gerakan-gerakan radikalisasi. "Ini menginfiltrasi basis-basis NU juga," jelas alumnus IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini.

Permasalahan terakhir menurut Masdar yakni kendornya solidaritas di antara elit NU. Agenda besar bersama masih kabur dan tidak jelas. "Yang ada, agenda-agenda pribadi," akunya.

Belum lagi di dalam NU sendiri masih ada suasana kebatinan patron client. "Ada nuansa feodalistik, the first. Sangat bergantung pada orang pertama. Tapi sekarang semuanya sudah menyadari," tegasnya.

Apakah NU akah kembali ke khittah 1926, tidak berpolitik? "Termasuk mendefisinikasn wilayah politik NU dalam berpolitik," tegas Masdar.

Masdar menilai, untuk urusan kekuasaan biarlah itu menjadi agenda partai. NU mengurus masyarakat. "Jadi partai, nafsu amarahnya yang ditonjolkan," kata Masdar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar