Indeks Hang Seng (Hong Kong) turun 122,91 poin (0,6 persen) menjadi 21.163,26 dan indeks acuan Shanghai (China) turun 14,71 poin (0,5 persen) menjadi 3.137,14. Indeks Taiwan melemah 1,3 persen dan indeks saham Australia turun 0,8 persen. Indeks Singapura juga melemah 0,6 persen.
Melawan tren, indeks Nikkei 225 (Jepang) naik 130,64 poin (1,2 persen) menjadi 10.868,16. Indeks Kospi (Korea Selatan) naik 0,1 persen.
China menyatakan dirinya sebagai negara pertama yang pulih dari krisis global. Perekonomian China naik 10,7 persen pada kuartal keempat 2009 dan 8,7 persen untuk 2009.
Pertumbuhan yang melampaui prediksi tersebut, bersama data pemerintah mengenai peningkatan inflasi, membuat China memiliki kemungkinan besar akan mengambil langkah tambahan untuk mengekang pinjaman bank dan menghapus dana ekstra dari sistem untuk mendinginkan ekonomi.
Analis mengatakan, ketidakpastian tentang langkah apa yang akan diambil China dan kapan China akan mengambil langkah preventif dari overheating membebani investor.
"Investor mencemaskan apa yang akan dilakukan China untuk menangani situasi. Faktor mendasarnya adalah mereka tidak tahu apa yang diharapkan dan apa dampaknya bagi kawasan," kata Thomas Lam, ekonom pada OSK-DMG di Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar