Advertisement

Page Ranking Tool

Kamis, 21 Januari 2010

PSPS Pekanbaru Bidik 10 Besar

Saat ini PSPS Pekanbaru masih terbentang di peringkat 13 di klasemen sementara Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Raihan yang tidak sesuai dengan prediksi awal.

Meski demikian, kubu Laskar Bertuah belum patah arang karena masih menyisakan tiga pertandingan kandang. Dengan demikian, kesempatan untuk bisa menembus 10 Besar masih bisa digapai.

Dari tiga tim promosi bersama Persema Malang dan Persebaya Surabaya, PSPS jadi tim paling terpuruk. Persema kini berada di urutan 4, sedagkan Persebaya bertengger di peringkat 9.

Dedy Gusmawan dan kawan-kawan tak hanya kalah dalam raihan prestasi, mereka juga kalah koleksi gol. Dari 14 pertandingan, PSPS sudah kebobolan 17 gol serta memasukkan 13 gol. Itu artinya, PSPS defisit sebanyak empat gol.

Melesetnya target tersebut, kata arsitek PSPS Abdul Rachman Gurning, karena tiga alasan. Pertama, start yang tidak bagus. Banyak pertandingan yang berakhir seri saat bermain di Pekanbaru.

Kedua, PSPS hanya menggunakan tiga pemain asing dari lima kuota yang diberikan Liga Indonesia. Ketiga, pulangnya Banaken Bossoken selama sebulan ke Kamerun.

Ketidakadaan Banaken memusingkan Gurning membentuk pertahanan yang kokoh, karena terbatasnya pilihan. Akibatnya, pertahanan PSPS bocor.

Papan Tengah

Gurning mengatakan, masih terbuka lebar bagi pihaknya untuk menembus papan tengah. Pasalnya, PSPS masih memiliki tiga laga sisa di kandang, yakni menjamu Bontang FC (24 Januari 2010), Persisam Samarinda (27 Januari 2010) dan bentrok dengan Pelita Jaya pada 31 Januari 2010.

“Saya optimistis, kami mampu memenangi sisa laga. Dengan tambahan sembilan poin, otomatis peringkat PSPS akan membaik,” ungkap Gurning kepada GOSport.

Dijelaskan, ketika menjamu Bontang FC, PSPS kembali akan kehilangan Banaken akibat terkena akumulasi kartu kuning. Posisinya akan digantikan Agus Cima yang sudah pulih dari cedera. Cima, kata Gurning, akan didamping Dedy Gusmawan yang sudah terbebas dari hukuman kartu kuning.

Menyoal turunnya produktivitas bomber Dzumafo Herman Epandi, dikarenakan tingginya perhatian lawan terhadap pengoleksi enam gol tersebut. Isnaini yang jadi tandem Dzumafo juga masih kurang dalam memberikan dukungan.

Isnaini yang sudah mengemas lima gol, sering bermain terlalu ke pinggir. Itu pula sebabnya, Gurning mendatangkan Andhika Yudhistira Lubis.

Di samping Andhika, Gurning masih berencana mendatangkan dua pemain Asia yang beroperasi di sektor pertahanan dan depan. Guna merealisasikan keinginan mantan pembesut Persitara dan PSMS ini, manajer tim PSPS, Dastrayani Bibra diutus untuk memonitor Korea Selection ketika berujicoba dengan PSAD di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, 18 Januari 2010. Namun, Gurning mengaku belum dapat laporan dari Dastrayani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar