Advertisement

Page Ranking Tool

Jumat, 16 April 2010

Demokrat Butuh Ketua Umum yang Lihai di DPR

Anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman, meminta Kongres Partai Demokrat nanti memilih Ketua Umum yang memiliki kemampuan untuk melakukan manuver-manuver politik yang sejajar dengan partai-partai lain, termasuk di parlemen. "Ini penting, karena kondisi Demokrat saat ini cukup ironis: partai pemenang pemilu, tapi tidak berhasil dalam bermanuver di parlemen," kata Hayono.

Menurut Hayono, Demokrat justru dipermainkan di parlemen karena faktor Dewan Pimpinan Pusat yang lemah dan tidak punya kendali atas fraksi untuk mengatasi masalah-masalah di DPR. Seharusnya ada komunikasi yang solid dan kompak antara DPP dan Fraksi di DPR untuk mengimbangi manuver politik partai lain.

"Selama ini Demokrat tidak punya kesolidan itu. Di situlah letak kegagalan Demokrat," kata Hayono di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 15 April 2010.

Oleh karena itu, Hayono meminta DPP harus berperan aktif secara lihai dan mandiri dalam politik praktis, untuk bermanuver politik. Jangan semua-semua ditimpakan kepada Ketua Dewan Pembina. "Kasihan kalau Presiden selalu direcoki," katanya.

Dari ketiga kandidat Ketua Umum yang ada, Hayono melihat masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Andi Mallarangeng tidak dekat dengan struktur kepartaian dan Dewan Pimpinan Cabang. Anas Urbaningrum belum berhasil sebagai Ketua Fraksi, dan Marzuki juga belum berhasil memperbaiki citra DPR.

"Tapi sebaiknya, tidak ada dikotomi antara tokoh lama dan baru, karena Demokrat memang partai baru," kata Hayono. "Bila Andi disebut orang baru, maka Anas juga bisa dibilang baru karena ia baru bergabung tahun 2005, setelah Pemilu 2004."

Dan Hayono kembali menegaskan, Demokrat butuh pemimpin yang mampu mengangkat DPP menjadi kesatuan yang solid dan berwibawa. "Saya sendiri belum mendukung salah satu di antara ketiga calon itu. Saya baru akan memberi dukungan menjelang Kongres, bukan sekarang," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar