Abu vulkanik yang berhamburan dari gunung berapi di Islandia melumpuhkan lalu lintas udara di Eropa, hampir selama sepekan ini. Meski abunya tidak terbang ke wilayah Indonesia, letusan itu berdampak terhadap penerbangan dari Indonesia ke sejumlah negara di daratan Eropa.
Hingga sore ini saja, sekitar 3000 penumpang yang hendak terbang ke Eropa tertahan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
"Tidak hanya penumpang yang berangkat dari Bali, penumpang yang transit di Bali dengan tujuan Eropa juga harus tertahan disini sehingga terjadi penumpukan," kata Heru Legowo, General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai kepada VIVAnews, Selasa 20 April 2010.
Para penumpang itu harus tinggal di Bali sementara waktu, hingga kondisi penerbangan di Eropa normal kembali.
"Yang dikhawatirkan adalah larangan terbang itu berkepanjangan. Sebab para turis kehabisan uang, masa berlaku visa mereka juga habis. Maka harus ke Imigrasi untuk mengurusnya. Nah, semua itu harus diatur " ujarnya.
Sesungguhnya beberapa hari terakhir, sejumlah penerbangan maskapai terkemuka di Eropa telah melakukan uji coba dengan menerbangkan pesawat tak berpenumpang.
Hasilnya, pesawat-pesawat tersebut mampu melewati awan abu dari letusan gunung di kawasan gletser di Islandia, dan mendarat dengan mulus tanpa mengalami kerusakan mesin.
Tapi para pemilik maskapai penerbangan dan pemerintah setempat tidak ingin mengambil resiko, bila penerbangan itu mengangkut penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar