Tim kampanye pasangan Partai Demokrat, Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi (Wi-Di) diperiksa oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo. Hal ini dilakukan karena pasangan tersebut diduga melakukan praktik politik uang pada saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo.
Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta, mengatakan tim kampanye tersebut diduga melakukan praktik politik uang di daerah Serengan pada akhir pekan lalu. Tim kampanye pada waktu itu memberikan paket sembako
Barang bukti berupa paket sembako seperti beras, mi instan, teh dan gula pasir itu lalu diamankan. Paket sembako itu dimasukkan dalam bungkus plastik yang terdapat gambar pasangan Wi-Di dan nomor urut pencalonan. Selain itu pihak Panwaslu juga berhasil mendokumentasikan saat pemberian paket tersebut berlangsung.
Sumanta mengatakan, pemanggilan tim kampanye ini juga akan dilakukan pemanggilan Eddy Wirabhumi. “Kami sedang menjadwalkan pemanggilan terkait pembagian sembako itu. Bahkan, beberapa orang yang mendapat paket sembako itu juga akan dimintai keterangan,” ujarnya, Rabu 14 April 2010 kemarin.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung di kantor Panwaslu itu, tim kampanye Wi-Di diwakili oleh sekretarisnya, Reni Widyawati. Pemeriksaan itu berlangsung secara tertutup selama dua jam.
Sedangkan Sekretaris tim kampanye, Reni Widyowati menolak tuduhan tim kampanye Wi-Di telah melakukan praktik money politik di Serengan. “Sembako itu dibagikan hanya kepada para anggota partai,” kata Reni.
Dalam pemeriksaan tersebut, Reni menyerahkan kejumlah foto kopi kartu tanda anggota Partai Demokrat yang dimiliki oleh warga yang hadir pada saat kampanye. Dia menegaskan, pemberian paket sembako kepada para anggota partai bukan merupakan politik uang.
Namun mengenai hak itu, dia mengatakan jika pembagian paket sembako tersebut berada di luar agenda dalam kampanye. Dirinya juga mengaku tidak tahu kalau ada kasus pembagian sembako itu. Adanya kejadian itu, Reni berjanji akan melakukan evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar