Advertisement

Page Ranking Tool

Sabtu, 10 April 2010

Pengamat: Komposisi DPP PDIP Tak Optimal

Komposisi kepengurusan DPP PDIP yang baru terbentuk kemarin, dinilai tidak optimal oleh pengamat politik Andrinof Chaniago.

"PDIP tidak serius dalam melakukan regenerasi," ujar Andrinof usai sebuah acara diskusi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 9 April 2010.

Pasalnya, kata Andrinof, PDIP tidak mementingkan munculnya tokoh-tokoh baru dalam tubuh partainya. "PDIP seharusnya memperlihatkan kekuatan kader lapis keduanya yang selama ini terbukti memiliki kemampuan," tutur Andrinof.
Lapis kedua di sini, ialah figur-figur muda PDIP seperti Ganjar Pranowo, Aria Bima, Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Eva Kusuma Sundari, dan lain-lain.

Meskipun Maruarar Sirait dan Hasto Kristiyanto sebagai tokoh lapis kedua PDIP masuk ke dalam struktur kepengurusan pusat PDIP, namun Andrinof menilainya tidak cukup.
"Memang perlu keberanian untuk memasukkan kader yang tingkat keterlibatannya di partai masih tergolong muda," kata Adrinof. Namun, ia melihat, hal itu adalah satu-satunya cara bagi PDIP untuk maju.

"Komposisi kepengurusan itu akan merugikan langkah PDIP dalam jangka panjang," tandas Andrinof.
Alasannya, menurutnya, tidak ada tokoh kunci baru dalam PDIP yang mempunyai akses untuk merengkuh pemilih baru dalam Pemilu 2014 mendatang. Pada akhirnya, PDIP dikhawatirkan terjebak pada titik stagnasi dan tidak mampu menggalang dukungan dari konstituen baru.

Sebagai solusi, Andrinof menegaskan bahwa PDIP harus membuktikan dan mengukuhkan dirinya sebagai partai oposisi yang konsisten. "Kalau tidak, perolehan suara PDIP akan makin turun di masa mendatang," tandasnya.

Pada akhirnya, kata Andrinof, permasalahan utama yang dihadapi PDIP saat ini adalah bagaimana menemukan cara untuk membesarkan partai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar