Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo yang dimulai hari ini dimulai dengan Deklarasi Netralitas Total aparatur pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Solo. Deklarasi tersebut diikuti sebanyak 10.392 pegawai dari berbagai instansi pemerintahan.
Deklarasi itu berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7 Tahun 2009 Bab Netralitas Pegawai Negeri Sipil. Seperti disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Solo, Etty Retnowati bahwa semua PNS agar bersikap netral tidak memihak salah satu pasangan yang ikut dalam Pilkada Solo.
Selain itu, pegawai juga dilarang untuk ikut kampanye dan tidak diperbolehkan menjadi anggota tim sukses. "Meski begitu diharapkan semua PNS tetap menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada akhir bulan April mendatang," ujar dia di Solo, Jumat, 9 April 2010.
Dalam deklarasi ini, masing-masing kepala dinas menandatangani deklarasi netralitas. Bahkan, mereka juga membagikan pin netralitas kepada semua pegawai.
Dalam pilkada ini, rakyat Solo harus memilih salah satu dari dua pasangan, Joko Widodo-Fx Hadi Rudyatmo (Jo-Dy) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional. Joko saat ini juga masih Walikota Solo. Pasangan kedua adalah yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar dan Koalisi Partai Politik Surakarta (KPPS), Edi Wirabhumi-Supradi Kertamenawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar