Advertisement

Page Ranking Tool

Sabtu, 10 April 2010

Pengamat: Susunan Baru DPP PDIP Kemunduran

Susunan baru Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ditanggapi skeptis oleh pengamat politik Yunarto Wijaya. Menurut Direktur Riset Konsultan Politik Charta Politika itu, DPP baru ini kemunduran.

Susunan baru ini, kata Yunarto, memperlihatkan kecederungan PDIP mempertahankan kondisi status quo. Isu mengenai regenerasi menjadi mentah kembali dengan ditempatkannya Tjahjo sebagai Sekretaris Jenderal yang dipersepsikan sebagai generasi 'oldies' (tua).

"Kombinasi Mega-Tjahjo bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk kemunduran dari sisi regenerasi dibandingkan dengan kombinasi Mega-Pramono mengingat umur Tjahjo yang jauh lebih tua," kata Yunarto kepada VIVAnews, Jumat 9 April 2010.

Tjahjo, kata Yunarto, bisa dikatakan tidak terlalu memiliki karakter ideologis partai mengingat sepak-terjangnya yang pernah berada di partai lain yakni Golkar. Kondisi ini bisa kontraproduktif terhadap tingkat loyalitas kader fanatik yang sangat memperhatikan track record pemimpinnya dalam sejarah perjuangan partai

"Secara empirispun, pemunculan nama Tjahjo bisa menjadi suatu kontroversi mengingat namanya disebut-sebut dalam proses pemeriksaan beberapa anggota PDIP dalam kasus Pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Kontroversi yang bisa berujung pada pencitraan yang negatif di hadapan pemilih rasional," kata Yunarto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar