Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) menginginkan agar permasalahan internal dapat diselesaikan di dalam partai. Insiden pembubaran diskusi yang digelar 'PAN Legal' tidak diketahui DPP PAN pimpinan Ketua Umum Hatta Rajasa.
"Saya dan Pak Hatta tidak tahu menahu insiden kemarin. Itu spontanitas kecintaan kader partai," kata Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan kepada VIVAnews, Selasa 13 April 2010.
Menurut Taufik, saat terjadi insiden kemarin itu Hatta Rajasa masih sibuk melakukan tugas rutin. Begitu juga dirinya, saat kejadian masih berada di Kebumen, Jawa Tengah, mengawal kemenangan PAN di putaran pertama Pilkada.
"Kemarin itu yang meminta acara dihentikan justri manajemen gedung. Karena mereka tidak menginginkan ada kejadian yang tidak diinginkan," ujar politisi yang juga Wakil Ketua DPR ini.
Taufik juga menekankan, berdasarkan laporan yang diterima dirinya, kejadian kemarin tidak terjadi baku hantam apalagi sampai anarki. Dia menggarisbawahi, sebaiknya perbedaan pendapat ini jangan sampai merusak citra partai.
"PAN ini milik 6 juta orang dengan kursi 46 di DPR. Jangan rusak citra PAN di mata publik. Tentunya sama-sama menghormati, kalau kita mencintai PAN jangan sampai langkah perbedaan itu justru merugikan partai," tegas Taufik.
Kemarin, saat sempat terjadi kekisruhan jelang diskusi dan bedah buku "Ilegal: Terpilih Melalui Kongres yang dilaksanakan dengan AD/ART Palsu", pengarang Muchtar effendi harahap dan Moh Adi Rusdiyanto.
Acara gagal berlangsung karena ada sekitar lima orang yang berteriak-teriak meminta acara dibubarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar