Advertisement

Page Ranking Tool

Rabu, 03 Februari 2010

Akbar: Golkar Jangan Khawatir ND Jadi Parpol

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku Golkar tidak perlu khawatir jika Nasional Demokrat menjadi partai politik.

Meski di sana, menurutnya, ada Sri Sultan Hamengku Buono X dan Surya Paloh yang notabene merupakan tokoh Golkar. Sebab, hal itu tidak akan mempengaruhi keyakinan partainya.

"Golkar yakin bisa bertahan. Kita harus tetap optimistis," kata Akbar usai diskusi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2010.

Akbar memaparkan, Golkar pernah menghadapi hal serupa pada awal reformasi, sekitar tahun 1998 dulu. Saat itu, Golkar mengalami tekanan dari luar berupa caci maki, hujatan, bahkan ada yang ingin Golkar dibubarkan. Sementara, di internal banyak kader Golkar pindah ke partai-partai lain atau mendirikan parta baru.

Almarhum Edi Sudrajat, misalnya, mendirikan Partai Keadilan Persatuan (PKP). Edi Sudrajat, kata AKbar dulu aktif di MKGR. Kader Golkar lain juga masuk ke PDIP seperti Jakob Tobing dan Tjahjo kumolo.

Golkar juga menyaksikan Hanura yang dulu merupakan Perhimpunan Kebangsaan sekarang menjadi parpol dipimpin oleh Wiranto. Gerindra pun muncul jadi parpol dipimpin oleh Prabowo. "Nah bisa saja Nasional Demokrat jadi parpol. Kalau kita lihat, orang-orangnya juga yang pada umumnnya orang-orang golkar," kata Akbar.

Akbar bukannya pesimistis tidak bisa mempertahankan Sri Sultan, Surya Paloh, Ferry Mursyidan Baldan, dan lainnya agar tidak meninggalkan Golkar. Namun jika itu terjadi, itu adalah hak yang patut dihormati. "Setiap orang punya hak. Golkar ada pengalaman," kata Akbar.

Akbar menambahkan, sebagai politisi kita harus siap menghadapi situasi seperti ini. "Kalau situasi seperti ini terjadi, kita tak perlu ada kekhawatiran," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar