Sebanyak 430 pedagang batu mulia yang kiosnya terbakar di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, rencananya mulai dipindah ke kios baru di Pasar Rawa Bening hari ini, Kamis 11 Februari 2010.
“Saya meminta kepada seluruh pihak terkait agar membantu proses pemindahan barang-barang dari kios yang terbakar. Sehingga meskipun terjadi musibah, para pedagang mulai bisa melanjutkan usaha,” kata Fauzi di Jakarta.
Fauzi juga mengatakan sangat menyayangkan kasus kebakaran itu. Sebab pada Jumat 15 Februari 2010 besok, rencananya seluruh pedagang yang ada di TPS dipindah ke kios yang baru. Bahkan sebagian pedagang sudah banyak yang mengemas barang dagangnnya untuk bersiap-siap pindah.
Fauzi juga minta kepada PD Pasar Jaya agar ada pembagian sistem zoning pada setiap jenis dagangan. Sehingga antara pedagang logam mulia dan pedagang aksesori tidak disatukan. Begitu juga antara pedagang obat dan pedagang batu harus lain blok atau lain lantai. Dengan begitu diharapkan mereka tidak bercampur baur.
“Mereka harus dipisahkan sesuai dengan zona-zona tertentu, dibedakan antara pedagang yang memiliki resiko tinggi dengan resiko lebih rendah,” katanya yang dikutip dari situs Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis juga berharap hari ini semua pedagang sudah mulai menempati bangunan pasar yang baru yang jumlah kios yang tersedia di sana sebanyak 1.346 unit.
Adapun harga kios yang ditawarkan di Pasar Rawa Bening mulai dari Rp 29 juta per meter persegi hingga Rp 49.500.000 per meter persegi. Dari 784 pedagang yang ada hampir seluruh pedagang telah melunasinya.
“Jumlah pedagang yang sudah lunas lebih dari 600 pedagang. Maka dari itu saya berharap, mereka bisa segera tempati kios yang baru,” kata dia.
Pasar batu mulia yang terbakar ini merupakan salah satu kawasan obyek wisata di Jakarta. Keberadaannya dikenal oleh para pecinta batu akik lokal maupun mancanegara, seperti Cina, Jepang, Korea, dan Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar