Dua bulan terakhir ini Komisi Disiplin PSSI dan Persebaya ibarat kucing dan tikus. Setiap Komdis menjatuhkan sanksi, saat itu pula Persebaya langsung bereaksi mengajukan peninjauan kembali atau PK.
Kali ini Persebaya kembali mengajukan PK atas putusan Komdis PSSI yang melarang suporter Persebaya menggunakan atribut selama dua tahun di semua stadion se-Indonesia. Artinya, bonek juga dilarang memakai kostum kebanggaannya di kandang sendiri. PK ini akan menjadi PK ketiga Persebaya. Sebelumnya, Persebaya juga sudah mengajukan dua PK atas kasus dugaan rasisme ketika menjamu Arema Indonesia.
Keputusan yang dikeluarkan Komdis pada 18 Februari kemarin itu langsung diprotes dua kelompok suporter Persebaya, yakni PFC dan Balgo. Mereka keberatan karena atribut merupakan salah satu spirit suporter selaku pemain ke-12.
"Hukuman ini tidak menyelesaikan masalah. Selama ini PSSI hanya bisa memberi sanksi tanpa mencari solusi. Harusnya mereka ikut membantu mencari formula yang tepat untuk menyelesaikan masalah suporter," kata Romdlon, perwakilan PFC, Jumat (19/2/2010).
Sementara itu, Mulyono dari Balgo menilai hukuman Komdis tidak adil. "Kerusuhan suporter bukan hanya terjadi di Surabaya. Namun, selalu Persebaya yang kena hukum," ungkapnya.
Meskipun memprotes putusan ini, PFC dan Balgo siap melucuti atribut mereka ketika Persebaya menjamu Persijap Jepara 24 Februari mendatang. Mereka bersepakat memakai kostum hitam sebagai simbol duka atas kasus yang terus-menerus menimpa Persebaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar