Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah adanya rumors pergantian salah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, bila reshuffle dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Anis Matta menegaskan, PKS selama ini tidak pernah membicarakan isu reshuffle dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Termasuk usulan untuk mengganti salah satu menterinya," kata Anis Matta kepada VIVAnews, Minggu, 21 Februari 2010.
Anis juga menekankan, isu reshuffle ini bertujuan tidak lain memecah dan menciptakan kekisruhan di PKS. "Tapi saya yakin itu tidak akan berhasil, karena PKS akan tetap konsisten dengan sikapnya di pansus," tuturnya.
Informasi sebelumnya, disebutkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan pengganti menterinya jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS, Mahfudz Siddiq yang mengatakan. PKS terus mengikuti perkembangan kader-kadernya yang duduk dalam KIB II. Partainya, kata dia, juga telah melakukan pembicaraan internal terkait masalah ini. "Namun kita tunggu saja," kata dia.
"Sudah kita siapkan penggantinya, tapi kalau presiden melakukan reshuffle," kata Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS, Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Jakarta, Sabtu 20 Februari 2010.
Wacana perombakan jajaran menteri di KIB II mencuat menjelang akhir kinerja pansus. Pokok bahasan dalam Pansus membuat hubungan antarpartai koalisi menjadi semakin memanas.
Partai Demokrat sebagai penyokong utama pemerintahan SBY menilai sikap anggota partai koalisi tidak memenuhi komitmennya. Salah satu politisi Demokrat Hayono Isman menegaskan, parpol koalisi yang tidak sependapat dengan Demokrat seharusnya secara ksatria menarik manterinya dari kabinet, dan keluar dari koalisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar