Setelah kemarin terlempar dari US$77/barel, harga minyak mentah di bursa New York kini bangkit secara signifikan hingga tembus ke level US$78/barel. Itu merupakan harga tertinggi dalam lima pekan terakhir.
Menurut laman harian The Wall Street Journal, berdasarkan transaksi Kamis sore waktu New York, harga minyak light sweet untuk kontrak Maret naik US$1,73 (2,2 persen) menjadi US$78,38/barel. Di bursa London, harga minyak Brent naik US$1,51 (2 persen) menjadi US$77,78/barel.
Kenaikan harga mulai terasa setelah investor mendapat pengumuman mingguan dari survei Departemen Energi AS bahwa stok produk minyak seperti solar dan minyak pemanas, ternyata turun cukup besar, yaitu sebanyak 2,9 juta barel. Jumlah itu lebih banyak dari proyeksi para pengamat, yaitu sekitar 1,5 juta barel.
Namun, stok minyak mentah AS dilaporkan naik 3,1 juta barel, atau lebih besar dari proyeksi pengamat sebesar 1,8 juta barel. Begitu pula dengan persediaan bensin, naik 1,5 juta barel.
Mike Zarembski, pengamat dari OptionsXpress di Chicago, menilai bahwa laporan stok di AS itu sudah diantipasi para pelaku pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar