PDI Perjuangan (PDIP) akan menyampaikan inti dari 45 temuan dalam kasus Century di pandangan awal fraksi. PDIP tidak menyebut nama, hanya disebut lembaga yang bermasalah. PDIP melemah?
"Kita itu mengurus negara, bukan genit-genit politik," kata Ganjar Pranowo, anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century dari Fraksi PDIP dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 8 Februari 2010.
Ganjar menegaskan, dari awal bergulir Hak Angket Century ini sudah kontroversial. Sampai kepada proses pemeriksaan di Pansus yang dinilai kerap memaki-maki narasumber.
"Akhirnya terjadi kontraksi politik yang luar biasa. PDIP tidak ingin terseret arus yang mengatakan, seolah-olah PDIP harus berani," tegas anggota Dewan dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII ini.
Menurut Ganjar, saat ini bukan masanya lagi 'gagah-gagahan'. PDIP tetap mengedepankan temuan yang ada dengan tidak menambah temperatur kontraksi politik.
"Gagah-gagahan itu masa lalu. Pro dan kontra Century saja sudah luar biasa. Pemakzulan? Itu saja sudah bikin geger lagi. Malah disebut, Pansus mengganggu ekonomi," kata Ganjar.
Sebelumnya, PDI Perjuangan mengungkap 45 temuan penting dalam kasus skandal Rp 6,7 triliun Bank Century. Dalam pemaparan temuan ini, PDI Perjuangan sama sekali tidak menyebut nama pejabat yang diduga terseret.
"Dari sembilan temuan BPK diuraikan lagi, PDIP menemukan 45 temuan penting. Itu penjabaran dari sembilan kategori temuan dalam audit investigasi BPK," kata anggota Pansus Century dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 2 Februari 2010.
Menurut Hendrawan PDI Perjuangan memang tidak menyebut nama pejabat yang diduga terseret. PDI Perjuangan hanya menyebut pihak-pihak terkait dan dengan permasalahan hukumnya.
Pihak-pihak yang bermasalah itu yakni, Bank Indonesia, Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Komite Koordinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar