Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 08 Februari 2010

Yuddy Siap-siap Bawa Gerbong ke Hanura

Kekecewaan Yuddy Chrysnandi terhadap Partai Golkar, pasca munas dibuktikan dengan meloncat ke Partai Hanura yang baru selesai menggelar munas di Shangri-La, Surabaya. Di partai barunya itu, Yuddy  menduduki jabatan strategis, ketua bidang badan pemenangan Pemilu (Bapilu).

Sedangkan beberapa tokoh nasional lainnya, seperti Surya Paloh, Adhiyaksa Dault dan Tommy Soeharto yang sebelumnya santer akan masuk ke struktur kepengurusan, tidak terbukti. Hingga Ketua Umum Wiranto mengumumkan “kabinet” hasil munas, tidak ada nama tokoh itu yang menempati posisi di struktur partai tersebut.

“Benar, mereka urung masuk ke Hanura. Kalau tidak mau, mengapa harus dipaksa,” ujar Bambang W Soeharto, Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Hanura.  “Tapi mereka tetap mendukung dan memberikan dukungan dari luar, meski tidak masuk ke partai,” tambahnya.

Terpilihnya Yuddy sebagai ketua bidang Bapilu Partai Hanura  memang menjadi kejutan tersendiri di pengujung pagelaran munas. Masuknya Yuddy ke Hanura langsung diikuti Reny Jayoesman. Bahkan Yuddy dikabarkan bakal membawa kader Partai Golkar lainnya.

Yuddy sendiri yang sudah berkecimpung di Golkar selama 17 tahun ini mengaku dengan senang hati menerima kader Golkar lainnya yang memutuskan ikut bersamanya. “Banyak kader Golkar yang ikut saya. Tapi saya tidak mengajak lho,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPP Hanura Akbar Faizal mengatakan, masuknya Yuddy ke Hanura merupakan angin segar. Pasalnya, Yuddy dianggap mampu mengembangkan Hanura, terlebih dengan usia yang masih muda. “Hanura terbuka bagi siapa saja, termasuk Yuddy. Apalagi Yuddy adalah tokoh muda berpotensi. Dia bahkan mengaku siap ditempatkan di posisi mana pun,” jelas anggota Komisi V DPR RI yang juga duduk di Pansus Angket Bank Century itu.

Sementara itu, kebijakan baru yang diambil Wiranto, pada munas adalah merampingkan kepengurusan DPP selama lima tahun ke depan. Jika periode sebelumnya, kepengurusan DPP berjumlah 139; komposisi ketua 51 orang, sekjen 59 orang dan bendahara 29 orang. Untuk periode 2010-2015 menjadi 48 orang saja. Komposisinya; ketua 27 orang, sekjen 11 orang dan Bendahara 10 orang.

Untuk jabatan sekjen dipegang Dossy Iskandar, setelah melalui persaingan ketat dengan 3 kandidat lainnya. Sedangkan jabatan Wakil Ketua Umum (Waketum) sebagai pendamping Wiranto dalam masa bhakti kepemimpinannya lima tahun ke depan, tetap ditiadakan.

“Posisi Waketum ditiadakan setelah menjalani diskusi dan pembahasan teramat sangat alot. Awalnya memang ada, namun detik-detik akhir diurungkan. Sidang komisi A sendiri berlangsung hingga dinihari karena alot,” tukas seorang anggota Komisi A Munas Hanura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar