Advertisement

Page Ranking Tool

Rabu, 10 Februari 2010

Soros: Demokrasi Indonesia Bisa Lebih Hidup

Apa yang akan dilakukan George Soros, filantropis dan pendiri Open Society Institute, di Indonesia. Pria yang pernah dijuluki 'Penghancur Poundsterling' itu akan memantau perkembangan salah satu yayasan mitranya di Indonesia.

"Saya datang ke Indonesia untuk melakukan review terhadap Yayasan Tifa. Ini merupakan yayasan yang juga saya support, yang didedikasikan untuk open society," kata George Soros usai menemui Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu 10 Februari 2010.

Yayasan Tifa merupakan salah satu yayasan yang menjadi mitra Soros di Indonesia. Saat menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres hari ini, Soros juga ditemani Yuli Ismartono dari Yayasan Tifa.

Menurut Soros, Yayasan Tifa telah bekerja dengan sangat baik. Selanjutnya Soros berharap Yayasan Tifa dapat membuat proses demokratisasi di Indonesia berjalan lebih aktif.

"Open Society Institute mendukung penuh. Kami juga berharap Yayasan Tifa dapat memberikan kontribusi agar demokrasi lebih hidup," kata Soros.

Soros merupakan pialang dunia yang juga salah satu orang kaya di Amerika Serikat. Menurut majalah Forbes edisi
September 2009, Soros termasuk dalam urutan nomor ke-15 orang kaya Amerika dengan total kekayaan US$ 13 miliar.

Dia merupakan orang terkaya papan atas Amerika mewakili hedge fund. Peringkat Soros berada di bawah para taipan lainnya. Nomor satu adalah Bill Gates, pendiri Microsoft dengan kekayaan US$ 50 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar