Indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia bergerak turun di akhir transaksi Senin, 22 Maret 2010. Para investor tampak khawatir atas lambatnya penyelesaian krisis utang di Yunani. Selain itu mereka terkejut atas naiknya suku bunga di India, yang berlangsung mendadak.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 361,72 poin (1,7 persen) menjadi 21.009,10. Begitu pula dengan indeks Kospi di Korea Selatan, turun 14,06 poin (0,8 persen) menjadi 1.672,05. Indeks di bursa Australia dan India masing-masing turun sebesar 0,9 persen dan 0,3 persen.
Sebaliknya, indeks di bursa China naik, namun hanya 0,3 persen. Sedangkan bursa di Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Para investor mulai mempertanyakan keseriusan Uni Eropa dalam membantu anggotanya, Yunani, dalam mengatasi krisis utangnya. Krisis itu menghantui para investor di manca negara karena bisa menyebar secara luas bila tidak segera diatasi dan ini menyangkut kepercayaan atas mata uang euro.
Namun, sejumlah anggota utama Uni Eropa tampak belum solid memberi bantuan. Kanselir Jerman, Angela Merkel, misalnya, menepis kemungkinan bahwa pimpinan Uni Eropa akan membahas krisis utang Yunani saat mereka menggelar pertemuan tingkat tinggi pekan ini.
Yunani sudah mengisyaratkan bakal meminta bantuan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) bila bantuan dari tetangga-tetangganya tidak kunjung datang. Sebelumnya, IMF mengingatkan bahwa negara-negara yang bersangkutan harus mencermati besarnya utang pemerintah, yang bisa menghambat pertumbuhan yang tengah diperlukan untuk pemulihan ekonomi.
Kabar meresahkan lainnya datang dari India. Bank Sentral di negara itu pada Jumat malam pekan lalu tiba-tiba menaikkan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 0,25 persen. Kebijakan itu untuk mengendalikan inflasi yang mulai merambat naik di tengah pemulihan ekonomi India, yang berjalan lebih cepat dari perkiraan.
Langkah Bank Sentral India itu meresahkan para investor. Menurut mereka, pertumbuhan dan harga-harga aset di India bisa anjlok begitu pemerintah mulai mengurangi program-program stimulus.
Sementara itu, pada perdagangan valuta, kurs dolar atas euro menguat dari US$1,3525 menjadi US$1,3508 per euro. Namun, nilai tukar dolar atas yen melemah dari 90,53 yen menjadi 90,43 yen per dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar