Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 29 Maret 2010

Minyak Tetap Berkutat di Level US$80

Harga minyak mentah untuk perdagangan Asia kembali menembus jajaran US$80 per barel. Kenaikan terjadi saat para investor tengah menantikan laporan data pengangguran Amerika Serikat (AS) pekan ini untuk mengetahui proyeksi belanja konsumen.

Berdasarkan transaksi elektronik dari bursa New York, Senin siang waktu Singapura, harga minyak mentah untuk pengiriman Mei naik 46 sen menjadi US$80,46 per barel. Dalam transaksi langsung di New York Jumat pekan lalu, harga minyak turun 53 sen menjadi US$80 per barel.

Harga minyak naik turun hingga mencapai level terendah US$80-an selama beberapa pekan terakhir karena investor mempertimbangkan apakah lemahnya permintaan minyak di AS dan Eropa membenarkan kenaikan harga minyak.

Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan akan mengumumkan data pengangguran Maret pada Jumat pekan ini. Para analis memperkirakan tingkat pengangguran akan tetap berada pada 9,7 persen, meski terjadi peningkatan sekitar 200 ribu lowongan pekerjaan.

"AS dan Eropa masih memiliki situasi pengangguran yang sangat buruk," kata Sander Capital dalam sebuah laporan. "Harga minyak sebaiknya tetap berada di kisaran US$77 dan US$82 per barel," lanjut Sander Capital. Sementara itu, harga minyak Brent naik 40 sen menjadi US$79,69 per barel di bursa London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar