Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 29 Maret 2010

Kementerian Diknas Minta Tambah Dana Rp 6,3 T

Kementerian Pendidikan Nasional meminta anggaran tambahan sebesar Rp 6,289 triliun dari yang sudah dimiliki sebesar Rp 55 triliun. Usulan itu dicantumkan dalam APBN Perubahan atau APBN-P 2010.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal usai bertemu dengan anggota Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil di kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Senin 29 Maret 2010.

Menurut Fasli, usulan anggaran tambahan itu sudah disepakati oleh pemerintah. Namun, itu masih harus dibawa ke DPR untuk persetujuan. "Nanti kita tunggu," ujar Fasli.

Dijelaskan dia, anggaran itu dipergunakan untuk memperbesar beasiswa. Di tingkat Sekolah Dasar, beasiswa diberikan untuk 2,8 juta siswa dan dinaikkan sekitar 30 persen unit cost-nya.

"Meskipun BOS (Bantuan Operasional Sekolah) mengamankan mereka di tingkat sekolah, tapi kan ada transport dan biaya baju, jajan dan alat tulis," jelasnya.

Di Sekolah Menengah Pertama, hampir 1 juta dari 12 juta siswa akan dinaikkan unit cost-nya. Sementara, di tingkat Sekolah Menengah Atas, ada sekitar 600 ribu siswa dan di Perguruan Tinggi 211 orang dan akan ditingkatkan unit costnya.

Selain untuk beasiswa, anggaran juga akan dialokasikan untuk percepatan penyelesaian pembangunan sekolah. Selain itu, anggan juga untuk menambah kekurangan guru dan membantu pendidikan tinggi.

"Jadi kesimpulannya, untuk beasiswa, menyelesaikan wajar pembangunan sekolah, tambahan tunjangan guru di perbatasan, menutup kembali kekurangan di perguruan tinggi, sehingga gap di perguruan tinggi tidak terlalu jauh," ungkapnya.

Fasli menambahkan, di tahun 2009, Kementerian Pendidikan Nasional merupakan kementerian yang memiliki penyerapan di atas 95 persen. Karena di dalamnya, ada uang yang dijadikan buffer seperti, untuk gaji guru karena naik pangkat.

"Ini terbaik. Laporan akuntabilitas kami juga pertama nomor satu oleh Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara)," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar