Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 29 Maret 2010

Kalla: Harus Ditindak, Lebih Cepat Lebih Baik

Gayus Halomoan Tambunan membuat mantan Wapres Jusuf Kalla geleng-geleng kepala. Gayus yang pegawai pajak golongan IIIA dinilainya sebagai orang yang tidak pernah puas. Padahal gaji PNS setiap tahun selalu dinaikkan, belum lagi pegawai pajak yang sudah mendapatkan remunerasi.

"Ini contoh kasus ketidakpuasan manusia. Ini kan kasus orang yang ingin cepat kaya, ingin hidup mewah. Padahal gaji selalu naik setiap tahun," kata Kalla di sela acara Mukernas PMI di Bandung, Senin 29 Maret 2010.

Pegawai pajak golongan IIIA seperti Gayus setiap bulannya mengantongi gaji sekitar Rp 12 juta. Namun kenyataannya, ia memiliki tabungan hingga Rp 28 miliar, apartemen dan rumah mewah, serta mobil-mobil mahal, seperti Mercy.
Padahal sejak dua tahun silam, Departemen Keuangan telah melakukan reformasi, termasuk di tubuh pajak dan bea cukai dengan pemberian remunerasi. Karenanya, tindakan Gayus banyak disesalkan berbagai kalangan.

Soal reformasi birokrasi ini, Kalla menegaskan memang tidak semuanya bisa berjalan baik, ada yang berhasil dan tidak. Penyimpangan reformasi birokrasi menurut Kalla harus segera ditindaklanjuti dengan sanksi dan perbaikan. Menurutnya kasus penyimpangan birokrasi yang dilakukan Gayus Tambunan menunjukan ada oknum-oknum yang tidak disiplin terhadap reformasi.

“Yang menyimpang ini yang harus ditindak lebih cepat lebih baik. Ada yang tidak disiplin terhadap reformasi,” ujar Jusuf Kalla yang juga ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

Ia menilai kasus Gayus Tambunan ini menunjukan pengawasan yang lemah. Jusuf Kalla berharap semua instansi harus melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar