Dinas Pendidikan kota Bandung akan menindak para oknum guru yang membocorkan kunci jawaban soal Ujian Nasional. Jika disertai dengan bukti yang kuat, oknum guru tersebut akan dikenakan sanksi berupa pemecatan. Hal itu merupakan sabotase pendidikan nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Oji Mahroji mengatakan Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi yang berat kepada oknum guru yang meberikan kunci jawaban kepada siswa di dalam kelas. Dinas Pendidikan akan kerjasama dengan tim pengawas independen untuk melaporkan kecurangan yang terjadi.
“Ada tim pengawas independen yang mengawasi kecurangan. Jika ada oknum guru yang memberikan kunci jawaban UN maka sanksinya bisa berat. Bisa terjadi pemecatan,” ujar Oji saat memantau pelaksanaan Ujian Nasional di SMA 15 Bandung, Senin 22 Maret 2010.
Dengan beratnya sanksi itu, Oji yakin tidak ada kebocoaran kunci jawaban di Bandung. Menurut Oji tidak ada satu pun orang di jajaran pemerintah kota dan kabupaten Bandung yang mempunyai kunci jawaban UN. Menurutnya kunci jawaban hanya satu dan dipegang oleh pemerintah pusat.
Hal senada diungkapkan Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda. Ia yakin tidak ada kebocoran soal UN di Bandung. Menurutnya soal dijaga ketat oleh pihak kepolisian selama 24 jam. Ia tidak yakin jika ada aparat dari pemerintah kota yang membocorkan soal.
“Saya tidak yakin ada aparat kita yang membocorkan kunci jawaban. Semua soal di segel dan dijaga 24 jam oleh polisi. Jam enam pagi soal baru dikirim ke sekolah, sudah di cross check ke pihak sekolah ternyata benar,” ujarnya.
Menurut Ayi, ujian nasional merupakan ujian kejujuran bagi para siswa. Ia mengimbau kepada para siswa untuk tidak menanggapi SMS kunci jawaban. Menurutnya, SMS tersebut merupakan jebakan bagi para siswa dan para pelaku SMS dapat dipidanakan jika terbukti. “SMS kunci jawaban merupakan sabotase pendidikan nasional. Pelakunya dapat dipidanakan jika terbukti,” ujarnya.
Ujian nasional tingkat SMA/SMK/Aliyah di Bandung diikuti oleh sekitar 36.000 peserta. Terdiri dari 18.700 siswa SMA, 15.600 siswa SMK, 1.200 siswa tingkat aliyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar