Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 22 Maret 2010

Soal UN Bahasa Indonesia di Yogya Tak Lengkap

Tidak hanya kasus soal yang tertukar yang mewarnai Ujian Nasional tingkat SMU yang dilaksanakan serentak hari ini. Soal tidak lengkap juga ditemukan di Yogyakarta.

Di SMK Negeri 4 Yogyakarta ditemukan ada tiga bendel soal Bahasa Indonesia yang tidak lengkap. Ketidaklengkapan soal terdapat di halaman terakhir.

“Soal yang tidak lengkap selanjutnya kita tukar dengan soal ujian nasional cadangan,” kata papar Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Yogyakarta, Sentot Hargiardi, Senin 22 Maret 2010

Menurutnya jumlah lembar soal UN Bahasa Indonesia tingkat SMA sebanyak 12 lembar dengan jumlah soal 50 nomor. Dari 12 lembar tersebut, lembar terakhir tidak ditemukan.

Soal ujian UN Bahasa Indonesia tidak lengkap juga terjadi di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Di SMK Negeri 6 ditemukan empat bendel soal yang juga tidak lengkap karena halaman terakhirnya tidak ada.

“Seluruh soal UN Bahasa Indonesia yang tidak lengkap sudah kita ganti dan ketidaklengkapan soal UN itu tidak terlalu mengganggu pelaksanaan UN karena masih dalam satu pokja,” kata Sentot Hargiardi yang juga ketue Kelompok Kerja (Pokja) tiga yang membawahi lima SMK di Yogyakarta termasuk SMK Negeri 6 Yogyakarta.

Kepala Dinas Pendidikan Kota  Yogyakarta, Syamsuri mengakui adanya ketidaklengkapan soal Bahasa Indonesia di beberapa sekolah di Yogyakarta. Namun menurutnya hal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan UN di kota Yogyakarta.

"Soal cadangan masih sangat mencukupi. Soal yang tidak lengkap akan diganti dengan cadangan dan tidak boleh difoto copy,” terangnya

Ia menyatakan jumlah siswa di Yogyakarta yang mengikuti UN tahun ini mencapai 11.618 siswa yang terdiri atas 6.438 siswa SMA/MA dan 5.180 siswa SMK.  “Sejauh ini belum ada aporan siswa yang gagal mengikuti UN pada hari pertama ini,” tandasnya

Sementara itu Totok Sudarto, Kabid Bidang SMA, Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal, Kabupaten Bantul, DIY menyatakan pelaksanaan UN khususnya jam pertama yaitu pejaran Bahasa Indonesia berjalan dengan lancar. “Di Bantul pelaksanaan ujian nasional pada jam pertama berlangsung lancar, tidak ada soal yang tertukar,” terangnya

Totok mengaku saat melakukan pemantau usai siswa mengerjakan pelajaran Bahasa Indonesia, para pelajar terlihat sangat gembira. Hal ini dikarenakan soal ujian ternyata lebih mudah dari yang dibayangkan.

“Para siswa ketika saya tanya mereka mengaku soal ujian nasional bahasa Indonesia lebih mudah dari soal Try Out yang dilakukan disekolah-sekolah,” tandasnya

Lebih lanjut Totok menyatakan jumlah siswa SMA/SMK di Kabupaten Bantul yang mengikuti UN sebanyak 8.239 pelajar, terdiri dari pelajar SMA sebanyak 4.548 siswa dan pelajar SMK sebanyak 3.691 siswa.

“Hingga siang ini kita belum mendapatkan laporan adanya siswa yang gagal mengikuti UN karena beberapa alasan. Yang ada adalah siswa mengerjakan UN di rumah sakit dan puskesmas karena sedang menjalani perawatan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar