Advertisement

Page Ranking Tool

Minggu, 21 Maret 2010

Israel Diminta Bekukan Aktivitas Pemukiman

Kuartet mediator perdamaian Timur Tengah meminta Israel membekukan semua aktivitas pemukiman, Jumat 19 Maret 2010.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengatakan, perundingan damai Israel-Palestina harus berujung pada kesepakatan damai dalam kurun 24 bulan, termasuk pengakuan terhadap negara Palestina.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, para anggota Kuartet yang lain, yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia, bertemu Ban di Moskow, Rusia, untuk mencoba mendorong kembali perundingan yang macet tersebut.

Pertemuan tersebut dilakukan di tengah ketegangan menyusul pengumuman Israel untuk membangun 1.600 unit rumah baru di Yerusalem Timur.

Pengumuman itu membuat Palestina menolak memulai perundingan dengan Israel. "Kuartet mendesak pemerintah Israel untuk membekukan semua aktivitas pembangunan pemukiman, dan membongkar pos-pos yang didirikan sejak Maret 2001 dan untuk menahan diri dari penghancuran dan penggusuran di Yerusalem Timur," kata Ban.

Pertemuan ini dihadiri oleh Ban, Menteri Luar Negeri (Menlu) Hillary Clinton, Menlu Rusia, Sergei Lavrov, serta ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Baroness Ashton.

"Mengingat penyerobotan Yerusalem Timur tidak diakui oleh komunitas internasional, Kuartet menekankan bahwa status Yerusalem adalah isu status permanen yang harus diselesaikan melalui negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat," kata Ban.

"Kami mengecam keputusan pemerintah Israel yang terus berencana mendirikan unit-unit rumah baru di Yerusalem Timur," lanjut Ban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar