Advertisement

Page Ranking Tool

Minggu, 21 Maret 2010

Demo Berlanjut, Wisatawan Thailand Terpukul

Para demonstran anti-pemerintah Thailand mengumumkan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa selama satu pekan di ibukota Bangkok mulai besok, Sabtu 20 Maret 2010. Untuk aksi pertama, mereka akan membuat karya seni dari darah yang tersisa dari aksi "pertumpahan darah" mereka pada Selasa lalu.

Pemimpin aksi mengatakan, mereka memiliki sisa 15 kantong darah dan akan menggunakannya untuk menciptakan sebuah karya seni. "Artis dan demonstran Kaos Merah akan diundang untuk ikut ambil bagian dalam 'lukisan darah' tersebut," kata salah seorang pemimpin aksi, Jatuporn, seperti dikutip dari Associated Press.

Kain putih besar akan disediakan sehingga para pendukung aksi bisa menggambar di atasnya, menuliskan puisi, dan juga pernyataan politik. "Tema karya seni ini akan menjadi sejarah bagi perjuangan rakyat untuk demokrasi," katanya.

Sementara itu, pariwisata Thailand terkena dampak dari aksi unjuk rasa sejak pekan lalu. Para wisatawan urung melakukan perjalanan ke negara yang dikenal karena pasir putih dan senyum ramah penduduknya tersebut.

Perwakilan agen-agen perjalanan Thailand, Surapol Sritrakul, mengatakan, aksi unjuk rasa, terutama aksi darah, yang diberitakan di berbagai negara menyebabkan terjadi banyak pembatalan perjalanan oleh para calon wisatawan. Dia memperkirakan, jumlah wisatawan akan turun 20 hingga 30 persen untuk rata-rata tahunan.

"Darah itu mengerikan. Banyak orang mengira aksi protes ini akan ricuh. Mereka pikir darah berarti pembunuhan. Ini bukan citra yang bagus untuk Thailand," kata Surapol, seperti dikutip dari laman harian Sydney Morning Herald. Otoritas pariwisata Thailand mengatakan, 38 negara telah mengeluarkan peringatan berkunjung ke Bangkok menyusul aksi unjuk rasa yang dimulai pekan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar