Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono hari ini diagendakan menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) tahun 2009.
Sejumlah pejabat ikut hadir di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ada Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Jaksa Agung, Hendarman Supanji.
Tak ketinggalan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Purnomo menyusul masuk ke ruangan. Melihat Hadi yang juga mantan Dirjen Pajak itu datang, sontak ratusan staf Dirjen Pajak langsung bersorak.
Tepuk tangan meriah membahana menyambut kedatangan Hadi Purnomo yang tampil cerah mengenakan batik kuning. Disambut demikian, wajah Hadi Purnomo memerah, dia lalu sibuk memberi tanda agar para penyambutnya diam.
"Karena Hadi Purnomo mantan Dirjen Pajak yang sudah lama memimpin pajak. Sebagai bentuk apresiasi makanya ditepukin," kata salah satu staf pajak, Rabu 17 Maret 2010.
Selain diisi pengarahan dan penyerahan SPT oleh presiden dan wakil presiden, hari ini juga akan diserahkan penghargaan Muri [Museum Rekor Indonesia] atas sosialisasi pengisian SPT PPA orang atau pribadi untuk tahun pajak 2009 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada 23 kantor pajak.
SBY akan didampingi Boediono yang juga akan menyerahkan SPT Pajak 2009. SBY sudah berkomitmen akan menindak para pembangkang pajak. Sindiran tegas pun dilontarkan sebagai jurus untuk menakut-nakuti para pembangkang pajak itu.
"Sekarang semua kerja untuk rakyat, nanti kita akan memberesi yang bandel-bandel dalam membayar pajak," ujar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono disela-sela acara telekonferens saat peresmiaan NSW, Jumat 29 Januari 2010.
Harta kekayaan SBY sendiri sudah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Harta SBY naik hampir sekitar Rp 1 miliar, dari Mei 2009 sampai 23 November 2009.
Kenaikan itu adalah total dari harta dalam Rupiah dan mata uang asing. "Total harta kekayaan posisi 23 November 2009 berjumlah Rp 7.616.270.204 dan US$ 269.730 yang mana pelaporan sebelumnya posisi 14 Mei 2009, Rp 6.848.049.611 dan US$ 246.389," kata SBY.
Hal itu disampaikan Presiden SBY saat mengumumkan harta di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 5 Maret 2010. Itu berarti, selama enam bulan kenaikan harta Presiden SBY sekitar Rp 767.779.596 dan US$ 23.341.
Sedangkan harta Boediono meningkat tajam tak sampai satu tahun. Hanya dalam jangka waktu lima bulan, harta mantan Gubernur Bank Indonesia itu naik sekitar Rp 6 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar