Kericuhan itu terjadi sore kemarin. Dalam pelantikan kepengurusan baru PDI Perjuangan DKI Jakarta. Sejumlah korban peristiwa 27 Juli 1996, mati-matian menolak dua dari 19 anggota pengurus yang akan dilantik.
Peristiwa 27 Juli itu terjadi tahun 1996. Ratusan orang menyerang kantor pusat PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka yang menyerang dengan batu dan samurai itu adalah musuh politik Megawati. Para musuh itu disokong kuat pemerintah saat itu.
Dan mereka yang bertahan di kantor itu pendukung fanatik Megawati. Mereka berusaha mempertahankan kantor itu. Sedang para penyerang berusaha mengambil alih.
Beberapa orang meninggal. Berapa jumlah persisnya hingga kini masih misterius. Banyak luka parah. Para korban penyerangan itu lalu, belakangan membentuk Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124.
Hampir 16 tahun sesudah pagi yang jahanam di Diponegoro itu, bau perseteruan itu meruap lagi di arena pelantikan, di Ancol, kemarin.
Mereka yang bergabung dalam Forum 124 itu menilai dua dari 19 anggota pengurus partai yang dipilih yakni Waode Herlina dan Prasetyo Adi Marsudi tidak pantas dilantik.
Sebabnya ---kata Noldy Manengke dari Forum 124 itu ---Waode Herlina orang itu adalah pendukung Kongres Medan. Kongres Medan itu adalah kongres yang digelar musuh politik Megawati di Medan, guna menjungkalkan anak Soekarno itu.
Sementara Prasetyo, kata Noldy, adalah orang yang pernah mengumbar kata-kata kasar dalam sidang. "Kami itu korban, mereka tidak bisa dilantik karena bukan aspirasi kami," kata Noldy.
Noldy dan beberapa temannya terus protes saat panitia membaca struktur kepengurusan. Rapat jadi ricuh dan nyaris kacau balau.
Megawati Soekarnoputri, yang hadir dalam acara itu, tidak ingin kericuhan itu berlangsung terus. Sang ketua umum itu turun tangan. Dia langsung memegang pengeras suara.
"Kalian diam," ujar Megawati kepada beberapa anggota forum yang terus protes itu. Sontak para pemrotes itu diam. Setiap kader partai, kata Mega, harus menghormati apa yang telah diputuskan. "Kita harus tertib, nanti setiap enam bulan evaluasi pimpinan bisa dilakukan," katanya.
Para peserta yang tadinya sengit memprotes pun diam dan kembali tertib. Janji Bu Mega untuk melakukan evaluasi sudah bagus. “Ada evaluasi 6 bulan, kami akan kawal itu," ujar Husein salah seorang pemrotes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar