Langkah indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mencatatkan rekor tertinggi baru sudah di depan mata. Sentimen positif domestik maupun mancanegara bakal menjadi katalis pergerakan positif.
"IHSG masih ada berpotensi, meski di kisaran sempit," kata Muhammad Habdi, analis PT Phillips Securities Indonesia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu sore, 10 Maret 2010.
Dia memproyeksikan, indeks Kamis, 11 Maret 2010, berpotensi bergerak di kisaran level batas bawah (support) 2.670 dan batas atas (resistance) 2.690.
Pada transaksi Rabu, indeks kembali berakhir positif di posisi 2.670,22, menguat 13,05 poin (0,49 persen) dari perdagangan Selasa, 9 Maret 2010, yang terangkat 30,71 poin atau 1,16 persen ke level 2.657,16.
Sedangkan bursa Asia, saat IHSG berakhir bergerak variatif. Indeks Hang Seng menguat 0,74 poin di posisi 21.208,29, Nikkei 225 turun 3,73 atau 0,04 persen menjadi 10.563,92, dan Straits Times terangkat 22,75 poin (0,80 persen) ke level 2.862,29.
Bursa Wall Street pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB kembali positif. Indeks harga saham Dow Jones terangkat 2,95 poin (0,03 persen) menjadi 10.567,33, indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 naik 5,16 poin atau 0,45 persen ke level 1.145,61, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq menguat 18,27 poin (0,78 persen) di posisi 2.358,95.
Menurut Habdi, meski IHSG akan bergerak dalam kisaran sempit, namun potensial berlanjutnya penguatan masih terbuka lebar. "Apalagi, kalau indeks Dow Jones Rabu dini hari positif," kata dia.
Dia menambahkan, selain sentimen bursa global maupun regional, berita positif domenstik seperti dirilisnya laporan keuangan tahun buku 2009, dan rencana aksi korporasi emiten turut memberikan angin segar ke pasar saham.
"Apalagi, sentimen kasus Century sudah tidak terlalu berpengaruh lagi ke lantai bursa domestik," tutur Habdi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar