Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol. Ito Sumardi menegaskan, para teroris yang berhasil di lacak tim Densus 88 di Aceh Besar sepekan terakhir ini, diketahui banyak belajar dari pengalaman.
Bahkan, tidak hanya belajar dari pengalaman pendahulunya, mereka juga banyak belajar dari pelatih orang luar negeri, seperti dari Filipina dan Afganistan, yang rata-rata adalah para sukarelawan.
"Seperti contohnya, Nazir Akbar yang pernah dilatih Akademi Militer di Afganistan," ujar Kabareskrim kepada wartawan di Jakarta, Kamis 11 Maret 2010.
Seperti diketahui, sebelumnya Polisi telah meringkus 21 orang yang diduga teroris di Aceh. Penyergapan dengan kontak senjata itu menewaskan tiga anggota polisi, termasuk dari satuan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri.
Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Rabu 10 Maret 2010 membeberkan 21 nama teroris yang dibekuk dalam penyergapan di Aceh.
Ternyata dari 21 teroris yang ditangkap di Nangroe Aceh Darussalam, banyak yang berasal dari luar daerah. Mereka tidak hanya berasal dari Aceh, tapi juga Depok, Pandeglang, Tanah Abang, Manggarai dan wilayah lainnya.
Saat ini, di internet beredar video latihan di kamp teroris yang dikepung di Aceh. Penggerebekan yang menewaskan tiga polisi itu berlangsung di Lamkabeu, Aceh Besar pada Kamis 4 Maret malam.
Dalam video terlihat ada seorang pria sedang memberikan ceramah dengan latar belakang tulisan berbahasa Arab warna hitam. Pria tadi memberikan ceramah dengan kondisi yang tidak biasa.
Pria itu terlihat memberikan 'tausiah' sambil memegang senjata AK-47. Berikut video yang berdurasi sekitar 8 menit itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar