Jasad tersangka teroris, Dulmatin dan dua pengawalnya, Hasan Nur dan Ridwan masih disimpan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang menjemput tiga jenazah tersebut.
Sementara, belum ada mobil ambulan yang disiapkan untuk membawa ketiga jenazah.
Pantauan di lokasi, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Mussadeq sempat mendatangi ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, di mana tiga jenazah berada.
Dia berada di dalam ruangan selama lebih kurang 45 menit. Namun, ketika keluar, Jenderal Mussadeq tak mau memberikan keterangan.
Sebelumnya, Mabes Polri memastikan jasad nomor 001 yang tewas dalam penggerebekan di Pamulang, Tangerang, adalah Dulmatin alias Yahya Ibrahim alias Mansur alias Joko Pitono. Kepastian itu berdasarkan hasil tes DNA.
"Kami simpulkan bahwa jenazah nomor 001, cocok 100 persen dengan profil DNA yang ada di data base kami dengan keakuratan mendekati 100 persen, atau tingkat kesalahan 1:100 triliun," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Mussadeq.
Dulmatin tewas di Warnet Multiplus Pamulang, sementara dua pengawalnya tewas di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar