Advertisement

Page Ranking Tool

Kamis, 11 Maret 2010

Duel Densus & Teroris Bercadar Kayak di Film

Meski sudah dua hari berselang, aksi penyergapan teroris yang dilakukan puluhan aparat Densus 88 masih berbekas di benak warga Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang, Tangerang Selatan. Tidak sedikit warga yang trauma.

Mak Sipit salah satunya, wanita berusia 60 tahunan itu, Kamis 11 Maret 2010, terlihat pucat. Wajahnya pias. Sudah dua hari terakhir, pemilik warung yang jadi tempat pergulatan Densus dan satu pengawal Dulmatin, mengaku sakit.

Rabu kemarin, meski menahan pusing yang tidak terkira, Mak Sipit masih bisa diajak bercakap-cakap. Hari ini dia sama sekali tidak mau diganggu. "Mak pusing, nggak mau ingat-ingat lagi kejadian itu," kata Rosiana (42), menantu Sipit, kepada VIVAnews.

Mak Sipit dan Rosiana merupakan saksi pergulatan dan penembakan yang dilakukan aparat Densus terhadap salah satu pengawal Dulmatin. Saat itu kedua wanita ini sedang berada di warung yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari rumah mantri Fauzi. Mak Sipit sedang memarut kelapa, dan Rosiana sedang menggendong anaknya, Umam, yang berumur 9 bulan.

Tiba-tiba saja seseorang yang mengenakan cadar berlari ke arah warung dan menabrak meja. Orang tersebut jatuh dan sempat terjadi pergulatan dengan aparat hingga ditembak mati. Rosiana dan Mak Sipit menyaksikannya hanya dari jarak 1-2 meter. "Nggak kebayang lihat aksi seperti ini, kayak mimpi saja, kayak di film-film," kata Rosiana.
Adegan itu terus berputar di benak Rosiana, hingga ia mengaku trauma mendengar bunyi-bunyian atau orang yang sedang berlari. "Saya jadi susah tidur, anak saya juga gelisah terus," katanya.

Beban Rosiana dan Mak Sipit masih bertambah karena banyak orang yang ingin mendengar cerita dari mulut mereka, sehingga mereka harus mengingat dan mengulang-ulang lagi peristiwa tersebut. Mak Sipit pun menutup warungnya untuk sementara. Sementara lima lubang bekas peluru yang membekas di lantai semen warung nasi uduknya sengaja ditutupi koran.
Kemarin polisi mengumumkan dua pengawal Dulmatin yang disergap di Gang Asem adalah Ridwan dan Hasan Noor. Dulmatin sendiri disergap di Ruko Multiplus dan ditembak mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar