Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 22 Maret 2010

Wall Street Tunggu Laporan Penjualan Rumah

Pasar perumahan di AS masih belum pulih dari krisis. Namun para investor di bursa saham Wall Street tampaknya memaklumi situasi itu.

Pekan ini, para investor akan mendapat laporan mengenai tingkat penjualan rumah, baik baru maupun yang bekas huni selama Februari lalu. Kendati demikian tidak nampak adanya tanda-tanda kegelisahan di Wall Street jelang pengumuman itu.

Situasi demikian berbeda dari setahun atau dua tahun yang lalu. Saat itu, data penjualan rumah cukup membuat ngeri para investor sehingga mereka lebih mengambil langkah aman.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, para pelaku pasar tidak begitu ambil pusing atas nilai-nilai yang masih merah. Penyebabnya, harga jual-beli rumah kini relatif stabil.

Stabilitas untuk sementara waktu itu mendapat respon yang baik di kalangan investor kendati mereka melihat jatuhnya harga penjualan rumah lebih dari 50 persen di sejumlah pasar. Turunnya harga rumah menghantam para konsumen, yang rumah mereka menjadi andalan terbesar dalam berinvestasi.

Jumlah penyitaan rumah masih akan naik, namun kini dengan laju yang lebih lambat. Situasi itu membuat pasar real estat memiliki ruang untuk menyerap pasokan tambahan unit rumah tanpa harus menaikkan harga.

Banyak investor kini menilai bahwa sektor perumahan tidak akan lagi membawa masalah besar bagi ekonomi AS sepanjang harga masih terkendali. Turunnya harga tentu memukul konsumen yang punya utang lebih besar dari nilai jual rumah mereka. Namun masalah demikian sudah familiar di telinga para investor.    

"Itu bukan berita baru," kata Ashish Shah, pengamat strategi kredit dari Barclays Capital di New York.

Sektor perumahan masih dapat membawa berita yang bisa mengkhawatirkan Wall Street. Pasalnya, masih belum jelas sampai kapan harga masih dapat terkendali saat masa kredit pajak pembeli rumah berakhir pada 30 April mendatang.

Apalagi Bank Sentral AS telah mengisyaratkan akan berhenti membeli sekuritas hipotek bulan ini. Padahal, The Fed selama ini gencar membeli sekuritas itu untuk membantu menekan tingkat suku bungan hipotek sekaligus memicu tingkat permintaan rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar