Keluarga tersangka teroris, Dulmatin mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Menurut polisi yang menjaga ruangan, ada lebih dari tiga anggota keluarga yang masuk dan melihat jenazah Dulmatin. Mereka datang sekitar pukul 12.00, namun luput dari pantauan wartawan -- yang baru tahu setelah diberi informasi oleh petugas.
Salah satunya pria berkacamata yang diperkirakan adalah kakak Dulmatin, Azzam Baabud.
"Ada yang perempuan, berkerudung," tambah penjaga tersebut, Kamis 11 Maret 2010, tanpa menjelaskan ciri-ciri. Diduga, perempuan tersebut adalah istri Dulmatin, Istiadah.
Saat ini mereka masih mengurus surat-surat pengambilan jenazah.
Dulmatin dipastikan tewas dalam penggerebekan di Pamulang, Tangerang, Selasa 9 Maret 2010.
Tadi malam keluarga Dulmatin -- istrinya, Istiadah dan enam anaknya tidak lagi ada di rumahnya ddi RT 03 RW 06, Tulahan, Godog, Pulokarto, Sukoharjo.
"Semalam sekitar pukul 19.30, habis Isya, ada mobil Kijang Innova, berplat nomor AD, menjemput istiadah dan anak-anaknya," kata Parjan, tetangga keluarga Dulmatin, Kamis 11 Maret 2010.
Dulmatin rencananya akan dikebumikan di kampung halamannya di Pemalang.
Sebagai kakak, Azzam Baabud sempat meminta maaf atas perilaku adiknya.
"Kalau memang betul itu adik kami, sebagai kakak kami dengan keikhlasan yang sebesar-besarnya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, kepada pihak-pihak yang telah dirugikan," kata Azzam, Rabu 10 Maret 2010. Namun, keluarga tetap yakin Dulmatin buka teroris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar