Advertisement

Page Ranking Tool

Kamis, 11 Maret 2010

Wartawan Wawancara Sambil Creambath di Rinova

Pasca penggerebekan Selasa 9 Maret 2010 di Warnet Multiplus Pamulang, Salon Rinova -- yang berjarak dua ruko dari lokasi penembakan Dulmatin, kini menjadi sepi. Biasanya ada 20-30 pelanggan yang datang, namun hari ini hanya lima orang yang nyalon.

"Kemarin malah dua orang pelanggan tetap. Lainnya terbantu polisi dan wartawan yang di-creambath," kata salah satu kapster, Umik ketika ditemui VIVAnews, Kamis 1 Maret 2010.

Diceritakan Umik, kemarin, sehari setelah penggerebekan, ada dua polisi dan empat wartawan yang minta creambath. "Kalau wartawan creambath sambil wawancara," kata dia.

Meski kondisi berangsur normal, para kapster Rinova mengaku masih trauma. "Setelah kejadian jadi susah tidur, kalau ada bunyi berisik langsung kaget," tambah Umik.

Hal yang sama dikatakan Aci (23). "Kalau di salon saya takut, selalu melirik ke mana-mana takut ada bom," tambah dia.

Hampir semua ruko yang ada di Pamulang Square hari ini buka. Hanya warnet Multiplus yang masih diberi garis polisi.

Selain menggerebek Warnet Multiplus di Ruko Pamulang, Detasemen Khusus 88 Antiteror juga menangkap seorang perempuan yang sedang creambath di Salon Rinova,

Di Warnet Multiplus  polisi menembak mati tersangka teroris Dulmatin. Di lokasi lain, di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang polisi menembak dua pengawal Dulmatin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar