Advertisement

Page Ranking Tool

Kamis, 18 Maret 2010

Ada Eks Relawan Mer-C yang Ditangkap Densus

Polisi masih melakukan pengejaran orang-orang diduga teroris di Aceh. Informasi yang beredar ada eks relawan Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C) yang ditangkap, bahkan menjadi buron.

Dikonfirmasi, Presidium Medical Emergency Rescue Committe atau Mer-C, Jose Rizal Jurnalis tidak menjawab pasti, dia menyarankan untuk menghubungi seorang mantan relawan yang saat ini berdomisili di Aceh.

"Untuk masalah itu hubungi dr Fauzi, mantan relawan lepas Mer-C," kata Jose Rizal saat dihubungi Rabu 17 Maret 2010.

Sementara, Fauzi, ketika dihubungi mengakui ada beberapa mantan relawan Mer-C yang menjadi buronan, dua diantaranya sudah tertangkap.

"Benar, yang buron pastinya tidak tahu, dua kan sudah ditangkap, Saiful Siregar dan Adi Gunadi," kata Fauzi, Rabu sore.

Meski demikian, dokter bedah itu mengaku tak tahu pasti identitas para mantan relawan yang dikejar Densus 88.

"Karena dulu waktu tsunami, 26 Desember 2004, Mer-C melakukan rekruitmen terbuka yang cepat karena masa tanggap darurat. Orang-orang itu saat tsunami bekerja sebagai sukarelawan," tambah dia.

Fauzi mengaku bingung karena dua eks relawan tersebut dikatakan pernah ke Mindanao dan Pattani untuk berjihad. "Tapi setahu kita mereka berjihad untuk membantu negara muslim yang terjajah, bukan untuk membikin teror seperti yang digembor-gemborkan pemerintah," jelas dia.

Fauzi juga sanksi dua orang itu dikatakan bergabung dengan kelompok Dulmatin.

"Dulmatin kan terkait Bom Bali 1. Dan Dulmatin berada di Mindanao, bagaimana dia tertarik dengan orang-orang di Aceh ini," kata dia.

Fauzi juga tak yakin dua relawan punya ideologi garis keras seperti Dulmatin. Kelompok teroris diyakini akan menjadikan Aceh sebagai basis teroris Asia Tenggara. Mereka bahkan membangung kamp pelatihan di Aceh.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan masih memburu sejumlah orang di Aceh. "Jadi sekarang berdasarkan pengakuan, masih ada pengejaran 12 orang lagi," kata Kapolri di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 Maret 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar