Muktar Ibrahim yang namanya disebut-sebut sebagai panglima Tanzim Al Qaeda Serambi Mekah wilayah Pase, menyerahkan diri ke Kepolisian Aceh. Dia juga menyerahkan beberapa pucuk senjata api.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Farid Ahmad mengatakan, Muktar menyerahkan diri atas saran gurunya Tengku Muslim At-Tahiri, pimpinan pondok pesantren Darul Mujahiddin, yang juga merupakan seketaris Front Pembela Islam (FPI) Aceh.
Hingga kini polisi masih menyelidiki keterlibatan Muktar dengan kelompok tersebut. "Kita masih mendalaminya, Tengku Muslim tidak ditahan, dia hanya menemani muridnya saja," katanya Rabu 17 Maret 2010.
Muktar Ibrahim juga menyerahkan tiga pucuk senjata api jenis colt dan sepucuk M-16, berikut 401 butir peluru pistol colt, 100 peluru FN 45, dan 283 peluru jenis M-16 dan AK-47, melalui Polres Lhokseumawe.
Senjata tersebut merupakan titipan rekannya Maulana, anggota kelompok bersenjata yang berhasil melarikan diri dari pengepungan aparat di Jalin dan Lamkabeu.
Mukhtar merupakan sekretaris Dayah Darul Mujahidin, yang terletak di Desa Weu Panjoe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi yang berkembang diduga organisasi Tanzim Al Qaeda Aceh sejak 2008 lalu sudah eksis masuk ke wilayah Aceh dengan karakter anggotanya yang militan.
Dalam pergerakannya, organisasi yang berafiliasi dengan jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden tersebut tidak menamakan dirinya Jemaah Islamiyah. Tapi kelompok ini lebih tertarik memakai nama Tandhim Al Qaeda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar