Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 22 Maret 2010

Badai Pasir, Warga Dilarang Keluar Rumah

Badan Meteorologi China meminta agar warga di wilayah utara negara Asia Timur itu sebisa mungkin tidak keluar rumah. Pasalnya, badai pasir masih melanda wilayah utara China hingga hari ini, Senin 22 Maret 2010.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Al Jazeera, badai yang pertama kali menerjang timur laut China pada Sabtu pekan lalu itu menyebabkan beberapa wilayah terselimuti debu kuning. Warga terpaksa menutup wajah dengan kain dan syal.

Kemarin, pemerintah daerah ibu kota Beijing mengeluarkan peringatan polusi level lima. Peringatan polusi yang jarang dikeluarkan itu menandakan bahwa kondisi di luar rumah sangat berbahaya. Otoritas juga meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Badai pasir ini masih terjadi hingga hari ini, membuat gedung-gedung pencakar langit di Beijing berselimut pasir, debu, dan polusi. Badai pasir mulai menjadi peristiwa yang biasa di utara China. Menurut para ilmuwan, kombinasi dari penggundulan hutan, kekeringan berkepanjangan memicu proses terciptanya gurun pasir.

Empat tahun lalu, badai pasir membawa sedikitnya 300 ribu ton pasir ke Beijing. China memiliki gurun pasir seluas 2,6 juta kilometer persegi, hampir 2,5 jali lebih luas dibanding lahan pertanian di negeri itu.

Badai di wilayah utara China ini terjadi saat warga setempat menghadapi bencana kekeringan terburuk dalam sedikitnya 60 tahun terakhir. Sejak akhir tahun lalu, provinsi Yunnan, Sichuan, dan Guizhou, hanya mendapat setengah dari curah hujan yang biasa mereka terima setiap tahun, sehingga lebih dari 16 juta orang kekurangan air bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar