Advertisement

Page Ranking Tool

Senin, 22 Maret 2010

Demi UU Kesehatan, Obama Kerja di Akhir Pekan

Setiap akhir pekan, Barack Obama sering meluangkan waktu luang dengan bermain bola basket atau golf. Bahkan pada akhir pekan lalu, presiden Amerika Serikat (AS) itu seharusnya sudah terbang ke Indonesia untuk kunjungan nostalgia sambil mempererat hubungan dengan pemerintah setempat.

Namun, Obama mengesampingkan semua kegiatan mengasyikkan itu. Selama Sabtu dan Minggu kemarin, Obama lebih sering memegang handset telepon. Dia gencar melobi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar menyetujui Undang-undang (UU) Layanan Kesehatan. Rupanya, Obama sangat berambisi menggolkan UU itu karena bisa menjadi tonggak penting bagi pemerintah AS di bawah kepemimpinannya.

UU itu dipandang sebagai reformasi besar bagi pelayanan pemerintah Amerika Serikat (AS) bagi rakyatnya yang kurang mampu, terutama sekitar 32 juta orang, baik penganggur maupun pensiunan, yang saat ini tidak sanggup memiliki asuransi kesehatan. 

UU itu juga membuat perusahaan asuransi tidak bisa lagi melakukan tipu daya bisnis, dengan cara menolak menanggung biaya kesehatan klien berdasarkan syarat-syarat aneh, yang populer disebut pre-existing medical condition.  
 
Langkah besar sudah dilakukan di DPR. Melalui pemungutan suara pada Minggu malam waktu Washington (Senin pagi WIB), mayoritas anggota DPR mendukung UU yang berlaku secara penuh mulai 2014 itu.

Kendati masih harus dibahas di Senat, Obama optimistis bahwa UU yang sudah disetujui di DPR lewat pemungutan suara itu dapat dia resmikan, secepatnya pada Selasa esok. 

Sepanjang akhir pekan jelang pemungutan suara itu, Obama dan timnya di Gedung Putih gencar melobi para politisi di DPR, terutama mereka dari Partai Demokrat yang masih setengah hati mendukung UU Layanan Kesehatan.

Dalam sebuah foto yang diterbitkan Minggu kemarin, terlihat bahwa Obama tak segan-segan menyambangi kantor Kepala Staf Gedung Putih, Rahm Emanuel, yang dikenal sebagai pelobi ulung dan membantu dia melobi. Di ruangan itu, Obama terlibat percakapan telepon secara serius dengan sejumlah politisi di DPR yang dia hubungi.

Sekembali dari ruang kerja Emanuel, Obama menuju ruang kerjanya di Oval Office. Dia pun melanjutkan lobi melalui telepon. Menurut sumber di Gedung Putih, sudah lebih dari 90 anggota DPR yang dihubungi lewat telepon oleh Obama di sepanjang akhir pekan lalu.

Pada Minggu sore, Obama pun belum mau bertemu dengan para wartawan dan hanya menerbitkan siaran pers. Dia rupanya memilih bergabung bersama Wakil Presiden Joe Biden dan para staf Gedung Putih untuk menyaksikan proses pemungutan suara DPR di Kongres melalui siaran televisi di Roosevelt Room.

Begitu mengetahui UU berhasil disetujui DPR, mereka pun mengungkapkan kegembiraan. Obama pun secara spontan saling bertepuk tangan dengan Biden dan Emanuel. "Saya ingin berterima kasih kepada para anggota Kongres yang malam ini mewujudkan reformasi layanan kesehatan," kata Obama. Saya tahu ini bukanlah pemilihan yang gampang bagi semua pihak. Namun itu adalah pilihan yang tepat," kata Obama.

Semua 178 anggota DPR dari Partai Republik menolak, begitu pula dengan 34 politisi Demokrat. Namun, sikap mereka tidak mampu membendung perjuangan Obama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar