Saham-saham komoditas dan barang konsumsi diperkirakan masih menjadi incaran pemodal selama 2010.
"Kami masih memilih saham yang rentan dengan kenaikan suku bunga," kata Direktur Utama PT Pratama Capital Djoni Gunawan di Jakarta, Kamis 11 Maret 2010.
Pilihan tersebut, menurut dia, berdasarkan kondisi ekonomi moneter di pasar saham yang sedang berkembang. "Kami selalu disclosed bahwa tahun ini lebih berat dibanding 2009," ujar dia.
Alasannya, menurut dia, adalah mempertimbangkan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan China. "Investasi di China juga dibatasi," kata dia.
Djoni juga mengingatkan mengenai upaya pemerintah yang akan menarik likuiditas berlebih di pasar. "Pada semester II juga kami antisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga," tuturnya.
Meski demikian, dia optimistis kenaikan suku bunga tidak akan mencapai dua digit.
Dia menjelaskan, Pratama Capital hingga saat ini mengelola tiga reksa dana saham dan satu reksa dana campuran. "Kami fokus investasi pada saham di sektor komoditas. Kami memilih yang murah, tapi paling tinggi memberikan gain," ujar Djoni.
Djoni lalu menyebut saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai saham-saham pilihan investasi.
Namun, dia mengakui hanya sedikit berinvestasi pada saham di sektor barang konsumsi. "(Harga) terlalu tinggi," kata dia.
Sejak awal tahun hingga saat ini, total dana kelolaan Pratama Capital Assets Management mencapai Rp 770 miliar. Dana kelolaan tersebut terdiri atas reksa dana Rp 670 miliar dan kontrak pengelolaan dana (KPD) Rp 100 miliar.
Sedangkan target dana kelolaan hingga akhir 2010 dipatok Rp 1 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar