Advertisement

Page Ranking Tool

Minggu, 21 Maret 2010

Sedikit Turun, Minyak Tetap di US$82

Harga minyak mentah di bursa New York tetap berada di level US$82/barel kendati mengalami penurunan. Harga minyak turun setelah menguatnya kurs dolar atas mata uang utama lain.

Menurut laman CNNMoney, berdasarkan transaksi Kamis sore waktu New York (Jumat dini hari WIB), harga minyak light sweet untuk kontrak April turun 73 sen menjadi US$82,20/barel. Sedangkan harga untuk kontrak Mei, yang mulai aktif pada 23 Maret mendatang, turun 68 sen menjadi US$82,53/barel.

Turunnya harga minyak sebagian disebabkan oleh menguatnya nilai tukar dolar atas mata uang utama lainnya. Menguatnya dolar menyebabkan kurangnya minat para investor pemegang mata uang lain untuk bertransaksi minyak.

Para investor tampak belum begitu antusias atas laporan ekonomi AS bahwa tingkat inflasi Februari lalu tidak naik. Selain itu jumlah pendaftar baru tunjangan pengangguran per pekan lalu menurun dari pekan sebelumnya.

Kendati saat ini turun, para pengamat menilai bahwa harga minyak mentah dalam beberapa hari terakhir sudah terlampau tinggi, mengingat tingkat permintaan masih rendah.

Ini berarti para investor selama ini lebih terfokus pada perkembangan di bursa saham dalam mempengaruhi harga minyak mentah. "Tidak ada tanda bahwa naiknya indeks di bursa saham bisa berpengaruh pada menguatnya permintaan minyak," kata Peter Beutel, pengamat dari Cameron Hanover, kepada CNNMoney

Menurut Beutel, sebenarnya sudah terlihat pemulihan dalam tingkat permintaan dan persediaan minyak di AS. "Namun angkanya tidak spektakuler," kata Beutel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar